Kepolisian segera melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang dekat
bocah 8 tahun yang dilaporkan hilang itu setelah ditemukan dalam kondisi
tak bernyawa.
Angeline yang ditemukan tewas dibelakang
rumahnya diduga menjadi korban pembunuhan. Menurut keterangan warga
sekitar, Angeline bocah kelas 2 Sekolah dasar tersebut diketahui kerap
dimarahi ibunya. Dalam keseharian bocah tersebut menghabiskan bermainnya
waktunya untuk bekerja memberi makan ayam peliharaan. Pekerjaan
tersebut dilakukannya dengan terpaksa. Karena bila bocah itu tidak
melakukan pekerjaan yang diberikan ibunya, menurut kesaksian warga
sekitar, dia mendapatkan marah dari ibu angkatnya.
Pihak kepolisian menjemput dan memeriksa beberapa nama yang di
curigai berada dibalik motif kematian angeline. Mereka adalah Margareth
(ibu tiri korban), Ivone (kakak tiri), Christina atau Kristin (kakak
tiri), Agus (pembantu rumah korban yang baru bekerja awal bulan Mei),
Raka (Satpam Rumah), serta seorang teman Margareth. Pemeriksaan
dilakukan secara terpisah di Kepolisian Resor Kota Denpasar. Setelah
menjalani pemeriksaan sekian lama, sore harinya 10 Juni barulah terkuak
keterangan sangat mengejutkan dari mulut si pembantu rumah korban.
“Ada pengakuan dari Agus bahwa dia melakukan pemerkosaan terhadap
Angeline,” kata Kepala Polresta Denpasar Komisaris Besar Anak Agung Made
Sudana. Agus juga mengurus ayam dan ternak lainnya.
Dalam pengakuannya dia menceritakan telah melakukan pemerkosaan 2
kali pada bocah 8 tahun tersebut, angeline. Kejadian pertama dilakukan
pada saat Agus, pembantu rumah korban tersebut baru sekitar sepekan
bekerja di rumahnya. Pemuda yang berasal Sumba ini, yang baru sekitar
awal Mei bekerja di tempat itu, menarik Angeline ke kamar atas. sayang
perbuatan tersebut tak diketahui siapa pun, dan bocah tersebut tidak
buka mulut sehingga berujung pada pemerkosaan kedua kalinya yang
berujung fatal. pemerkosaan kedua yang berujung tewasnya korban berumur 8
tahun tersebut dilakukan saat korban dinyatakan hilang sekitar pukul
17.00 Wita pada Sabtu, 16 Mei kemarin. Padahal sebelumnya, Angeline,
korban tersebut diketahui sempat bersama Margareith sekitar pukul 15.00
Wita, tapi kemudian raib.
“Saat itu ternyata korban sudah mengalami kekerasan seksual di kamar
pelaku,” kata Kombes Made Sudana di Denpasar, kemarin. Agus mengaku
bahawa pada saat itu dirinya panik karena khawatir perbuatannya
diketahui orang lain sehingga pelaku melakukan tindakan nekad pada
korban untuk menghilangkan nyawanya.