Proposal Skripsi Sistem Informasi Geografis Lokasi Lembaga Perbankan dan Fasilitas ATM di Kota Metro.

1 comment

Proposal Skripsi Sistem Informasi Geografis Lokasi Lembaga Perbankan dan Fasilitas ATM di Kota Metro.



1.             Latar Belakang
Menurut data yang didapat dari www.metrokota.go.id, Kota Metro Lampung secara geografis terletak pada 105,170-105,190 bujur timur dan 5,60-5,80 lintang selatan, berjarak 45 km dari Kota Bandar Lampung (Ibukota Provinsi Lampung).Wilayah Kota Metro relatif datar dengan ketinggian antara 30-60 m diatas permukaan air laut. Beriklim hujan humid tropis .suhu udara berkisar antara 260-280, kelembaban udara rata-rata 80-88 % dan curah hujan per-tahun antara 2,264 mm - 2,868 mm. bulan hujan berkisar antara September sampai Mei.
Kota Metro dibagi menjadi 5 wilayah kecamatan dan 22 kelurahan. Kecamatan-kecamatan yang berada di wilayah administratif Kota Metro meliputi Metro Pusat, Metro Barat, Metro Timur, Metro Selatan, dan Metro Utara.
Kota Metro merupakan kota di Provinsi Lampung yang sedang berkembang di berbagai bidang, salah satunya adalah bidang perbankan. Di Kota Metro terdapat lembaga perbankan yaitu, BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank Lampung, Bank Danamon, BCA, BII, Bank Buana, Bank Eka Bumi Arta, Bank Danamon, Bank Rabo, Bank Pundi, Bank BTN, Bank Syari’ah Metro Madani, Bank Syari’ah Mandiri, BRI Syari’ah, Bank Artha Kedaton, Bank Inti Dana, Utomo Bank, Bank Maypada, Bank Panin, Bank Muamalat. Dengan dilengkapi beberapa unit Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang pada tahun 2014 penulis melakukan survey terdapat 3 ATM BCA, 8 ATM BRI, 5 ATM BNI, 4 ATM Mandiri, 1 ATM BTN, 1 ATM Syari’ah Mandiri, 1 ATM BRI Syari’ah, 2 ATM Bank Lampung, 1 ATM Bank EKA, 1 ATM Panin Bank, 1 ATM Bank  Muamalat, 1 ATM Bank Danamon, 1 ATM BII, dengan total keseluruhan yaitu 30 ATM, yang tersebar di kota metro dengan maksud agar dapat memenuhi kebutuhan nasabah yang tersebar dibeberapa wilayah. Sampai saat ini penempatan lokasi ATM biasanya ditempat keramaian, di cabang atau unit bank dan wilayah instansi tertentu. Banyak ATM yang dikunjungi oleh nasabah setiap harinya dan banyak pula ATM yang terlihat sepi, hal itu dikarenakan beberapa hal seperti terlalu jauh lokasi ATM dari tempat tinggal dan tempat kerja nasabah ataupun kekurang nyamanan nasabah dalam bertransaksi melalui ATM. Salah satu penyebab masalah tersebut adalah karena Belum adanya informasi pendukung dalam kebijakan pemerataan lembaga perbankan dan fasilitas ATM yang dapat mempermudah dalam memonitor jaringan ATM dan penentuan lokasi pendirian kantor cabang atau pemasangan ATM baru. Serta minimnya informasi tentang persebaran Bank dan ATM yang membuat nasabah mengalami kesulitan saat mencari jarak lokasi Bank atau ATM yang terdekat dengan keberadaan mereka.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dibutuhkan sebuah Sistem yang dapat menunjukkan sebaran Bank dan ATM secara geografis, yaitu sistem informasi geografis (SIG) yang dapat di gunakan oleh pihak perbankan untuk memonitor jaringan ATM dan sebagai informasi pendukung dalam kebijakan penempatan lokasi ATM atau kantor cabang baru serta memudahkan nasabah untuk mencari dan menemukan lokasi bank & ATM terdekat dari tempat mereka berada dengan informasi lebih detail. Oleh karena itu penulis mengambil Judul Sistem Informasi Geografis Lokasi Lembaga Perbankan dan Fasilitas ATM di Kota Metro.
2.        Identifikasi Masalah
       Belum adanya informasi pendukung dalam kebijakan pemerataan lembaga perbankan dan fasilitas ATM maupun pemantauan jaringan ATM dan minimnya informasi tentang persebaran Bank dan ATM di kota Metro. Sehingga rumusan masalahnya adalah “Bagaimana menyediakan sistem informasi penyebaran lembaga perbankan dan fasilitas ATM di kota metro yang dapat di gunakan oleh pihak perbankan untuk memonitor jaringan ATM dan sebagai informasi pendukung dalam kebijakan penempatan lokasi ATM atau kantor cabang baru serta memudahkan nasabah untuk mencari dan menemukan lokasi bank & ATM terdekat dari tempat mereka berada dengan informasi lebih detail”?
3.        Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar pembahasan dapat lebih terfokus, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada.
1.      SIG yang dibahas hanya tentang letak lokasi Bank dan ATM yang ada di kota metro yang mencakup Bank swasta dan Bank BUMN.
2.      Sistem ini tidak dapat memberikan informasi alternatif rute terpendek.

4.        Tujuan Penelitian
       Tujuan dari penelitian ini adalah dapat mengimplementasikan Sistem Informasi Geografis Lokasi Lembaga Perbankan dan Fasilitas ATM di Kota Metro.

5.        Manfaat Penelitian
       Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1.      Hasil penelitian berguna bagi masyarakat khususnya pengguna jasa perbankan yaitu memudahkan untuk mencari lokasi kantor operasional bank dan fasilitas ATM di kota metro.
2.      Hasil penelitian dapat berguna bagi pihak perbankan sebagai informasi pendukung untuk membuat perbandingan dengan bank lain yang menjadi kompetitor mereka di  kota Metro dan juga untuk menentukan peluang baru dalam menentukan posisi cabang baru dan dalam penempatan fasilitas ATM, serta memudahkan untuk memonitor jaringan ATM.

6.        Landasan Teori/Kajian Pustaka
6.1.   Sistem Informasi Geografis
       Menurut (Burrough 1986; dalam Indarto, 2013),
“Sistem informasi geografis didefinisikan sebagai suatu alat/media untuk memasukkan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data-data beratribut Geografis (data geospatial) yang berguna untuk mendukung proses pengambilan keputusan dalam perencanaan dan manajemen sumber daya alam, lingkungan, transportasi, maslah perkotaan dan administratif”
Sistem informasi geografis merupakan sebuah sistem informasi yang di desain untuk bekerja dengan sumber data spasial. Data spasial adalah data-data yang memiliki sistem koordinat geografis. SIG biasanya telah terintegrasi dengan database dan mempunyai kemampuan spesifik untuk melakukan operasi tertentu pada data.
SIG mempunyai 3 komponen utama yaitu sistem komputer, data geospatial, dan pengguna (user).
Sistem Komputer
Data Geospasial
Pemakai
/ User
 




Gambar 1 Komponen Utama SIG (Murray,1999)
6.2.       Google Maps Api
Google menyediakan berbagai API (Application Programming Interface) API secara sederhana bisa diartikan sebagai kode program yang merupakan antarmuka atau penghubung antara aplikasi atau web yang kita buat dengan fungsi-fungsi yang dikerjakan. Ada banyak API yang disediakan oleh Google, salah satunya adalah Google Maps Api, yaitu layanan mapping online yang di sediakan oleh google. Web ini dapat digunakan secara gratis untuk pemakaian non-komersial. Google Maps Api merupakan perkembangan dari Google Maps dan saat ini versi terakhir google map api adalah versi 3 yang di rancang lebih cepat dan dapat bekerja dengan baik pada perangkat mobile. Layanan ini interaktif, karena didalamnya peta dapat di ubah sesuai keinginan pengguna dengan menggunakan fasilitas editor yang di sediakan oleh google yaitu google code playground. Dengan menggunakan google maps api ini, dimungkinkan untuk menggunakan google maps di dalam website.
6.3.       PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP atau Hypertext Preeprocessor merupakan bahasa yang hanya dapat berjalan pada server dan hasilnya dapat ditampilkan pada Client. PHP adalah produk Open Source yang dapat digunakan secara gratis tanpa harus membayar untuk menggunakanya. Interpereter PHP dalam mengeksekusi kode PHP pada sisi server  (disebut server-side), sedangkan tanpa adanya interpereter PHP, maka semua skrip dan aplikasi PHP yang dibuat tidak dapat dijalankan. Proses eksekusi kode PHP yang dilakukan oleh Apache Web Server dan interpereter secara diagram dapat digambarkan sebagai berikut:





Gambar 2 Struktur Pembacaan Web Server

6.4.            Data Flow Diagram ( DFD )
Menurut Tata Sutabri (2004:163), “Data flow diagram adalah suatu network yang menggambarkan suatu sistem automat/komputerisasi, manualisasi atau gabungan dari keduanya, yang gambaranya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai aturan”.
DFD adalah alat pemodelan pengembangan sistem menggunakan analisis terstruktur. Keuntungan dari data flow diagram adalah memungkinkan untuk sistem dari level yang paling tinggi kemudian mengurainya menjadi level yang lebih rendah. Sedangkan kekurangan dari DFD adalah tidak menunjukkan proses perulangan (looping), proses keputusan dan proses perhitungan.
6.5.            Tinjauan Studi
Dalam penelitian ini akan digunakan tiga tinjauan studi yang nantinya mendukung penelitian yang akan dilakukan, dimana tinjauan studi yang diambil adalah :
1.      Oleh Much Aziz Muslim (2005) dari Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang dengan judul Web GIS untuk Bank Swasta di Kota Semarang. Dimana dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis mengangkat masalah Bagaimana membangun SIG yang mampu memberikan informasi secara lengkap kepada nasabah dan dapat diakses secara online oleh masyarakat melalui media internet. Sehingga akan mempermudah nasabah untuk memilih lokasi kantor maupun untuk mengetahui semua jenis produk layanan yang ditawarkan oleh BCA di kota Semarang. Hasil yang di dapat dari penelitian ini adalah sistem informasi geografis berbasis web yang dapat memberikan informasi secara lengkap mengenai lokasi dan produk jasa layanan suatu bank yang ada di kota semarang.
2.      Oleh I Made Andi Pramartha (2012) dari Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana dengan judul implementasi aplikasi sig dalam pengolahan data jumlah penduduk berbasis web. Dimana dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis mengangkat masalah bagaimana membuat aplikasi yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang banyaknya penduduk yang ada di provinsi bali. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah aplikasi sistem informasi geografis yang beroperasi sesuai dengan tujuan yaitu untuk mengetahui jumlah penduduk di setiap Kabupaten atau Kecamatan yang ada di Provinsi Bali.
3.      Oleh Tri Adi Hermawan, Arief Laila N dan Bambang Sudardono (2014) dari jurusan Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro dengan judul Desain dan Visualisasi Kampus Universitas Diponegoro Berbasis WebGIS. Dimana dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis mengangkat masalah dimana minimnya ketersedian informasi kampus seperti lokasi dan posisi gedung masing-masing jurusan. Hasil yang di dapat dari penelitian ini adalah aplikasi SIG kampus berbasis web untuk memudahkan pengguna dalam pencarian informasi kampus.
4.      Oleh Ajib Susanto dan Taufiq Zulliansyah (2013) dari jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu KomputerUniversitas Dian Nuswantoro Semarang dengan judul Rancang Bangun Mobile Gis (Geographic Information System) Lokasi ATM BNI di Semarang Pada Media Ponsel Berbasis Android. Dimana dalam penelitian yang di lakukan oleh penulis mengangkat maslah bagaimana menyediakan informasi tentang lokasi ATM BNI di Kota Semarang pada saat mobile. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi SIG yang memudahkan pengguna untuk melihat dan mencari tempat ATM BNI yang di tampilkan dalam bentuk peta digital.
7.                  Metodologi Penelitian
7.1.            Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi geografis lokasi lembaga perbankan dan fasilitas ATM di kota metro adalah waterfall.
 







Gambar 3 Model Air Terjun/waterfall
Sumber : Andri Kristanto, (2004 : 14)
1.      Requirment
Untuk mendukung pengembangan perangkat lunak, informasi diperoleh melalui konsultasi dengan pengguna sistem berkaitan dengan masalah dan tujuan dilakukan pada tahap ini.
2.      Specification
Mengumpulkan data secara spesifik atau detail dilakukan pada tahap ini, setelah mengumpulkan data yang dibutuhkan secara detail kemudian menyusun jadwal yang akan dilakukan untuk mengembangan software.
3.      Design
Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan.
4.      Implementation
Setelah desian dirasa lengkap atau unit program, kemudian dilakukan pengkodean program pada tahap implementasi ini. Setelah pengkodean selesai dilakukan testing/running tanpa di integrasikan.
5.      Integration
Pada tahap ini program di uji coba menjadi sebuah sistem yang lengkap, untuk menyakinkan bahwa persyaratan perangkat lunak telah dipenuhi kemudian sistem disampaikan kepada konsumen.
6.      Operation Mode & Retirement
Pada tahap ini dilakukan instalasi dan penggunaan sistem kemudian dilakukan pemeliharaan dan perbaikan sistem.

7.2.            Metode Pengumpulan Data

Dalam melalukan penelitian ini, penulis melakukan beberapa metode dalam mengumpulkan data dan informasi untuk memperoleh jawaban atas permasalahan-permasalahan yang penulis ungkapkan. Adapun metode-metode yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:
A.    Studi Pustaka
Metode ini dilakukan penulis dengan mengambil beberapa sumber pustaka sebagai referensi yang terkait dengan sistem informasi geografis dan ada hubungannya dengan data yang diperlukan, hal ini dimaksudkan agar penulis dapat memecahkan masalah berdasarkan teori-teori yang ada.
B.     Observation
Metode ini digunakan untuk memperoleh data dan informasi melalui pengamatan secara langsung ke objek penelitian. Penulis melakukan survei langsung untuk memperoleh data dan informasi yang berhubungan dengan Bank dan fasilitas ATM yang ada di kota metro. Selain itu kegiatan ini juga diperlukan guna mencari dan mengumpulkan data-data sekunder yang dibutuhkan langsung dari sumbernya.
A.    Wawancara (interview)
Wawancara adalah metode yang dilakukan denga cara tanya jawab secara langsung dengan pihak terkait mengenai data-data yang diperlukan dalam penelitian  ini.

7.3.            Pengolahan Data Awal

7.4.            Metode yang Digunakan

            Dalam penelitian ini, untuk dapat membuat sistem informasi geografis berbasis web yang dapat menampilkan peta digital lokasi Bank dan ATM di kota Metro, maka digunakan layanan mapping online yang disediakan oleh Google sebagai peta digitalnya yaitu menggunakan Google Maps. Dimana dengan menggunakan Google Maps, peneliti tidak harus membuat ulang kembali peta wilayah Kota Metro Dengan menggunakan Google Maps peniliti cukup mendapatkan Google Maps Api key yang terlebih dahulu di daftarkan, layanan ini bersifat gratis. Google Maps API key  bertujuan agar google dapat menampilkan peta yang diinginkan dengan menggunakan template yang disediakan oleh Google. Dengan menggunakan template itu, peneliti hanya perlu mengkostumisasi script yang ada dan menggunakan key yang sudah di berikan dari Google agar dapat memanggil peta khusus wilayah Kota Metro.


7.5.            Eksperimen Dan Pengujian
Pada bagian ini akan dipaparkan bagaimana desain eksperimen serta desain pengujian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Dengan melakukan desain eksperimen dan desain pengujian yang baik tentunya akan diketahui bagaimana kinerja dari sistem informasi geografis. Untuk lebih jelas mengenai desain eksperimen dan desain pengujian yang digunakan akan dijelaskan lebih lanjut pada subbab berikut : 

7.5.1.           Perancangan Arsitektur Sistem

Berikut ini merupakan ilustrasi dari perancangan arsitektur sistem penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti:
            Gambar 4 Perancangan Arsitektur Sistem

Sistem yang akan dibangun ini adalah sebuah aplikasi yang dijalankan oleh pengguna dengan web browser sebagai media interface-nya. Pengguna dapat menggunakan berbagai macam web browser seperti Mozilla Firefox, Google Chrome, Safari, Opera, Internet Explorer dan lain-lain. Gambaran arsitektur dari sistem ini adalah Sistem Informasi lokasi lembaga perbankan dan fasilitas ATM di kota metro. Di Wilayah Kodya Metro berbasis Geographical Information System (GIS) berkomunikasi dengan sistem melalui web browser, apabila situs web ini dibuka, maka browser akan menampilkan konten web dari situs yang terdapat pada web server. Aplikasi web inilah yang akan berinteraksi secara interaktif dengan pengguna, apabila pengguna melakukan suatu perintah, maka eksekusinya akan diproses di browser atau web server, dan apabila terdapat permintaan dari aplikasi untuk mengakses database, maka database tersebut akan dipanggil ke dalam program yang diambil dari web server, lalu dilakukan request data yang diminta ke server Google Maps. Hasilnya adalah berupa gambar peta, serta objek-objek yang dimiliki oleh peta Google Maps yang selanjutnya akan dikembalikan ke web browser berupa tampilan peta yang memiliki point-point lokasi yang diminta didalamnya.

7.5.2.      Format Data Masukan

            Tahapan kerja SIG yang pertama adalah data masukan, yaitu suatu tahapan pada SIG yang dapat digunakan untuk memasukkan dan mengubah data asli ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh komputer. Data-data yang masuk tersebut membentuk database di dalam komputer yang dapat disimpan dan dipanggil kembali untuk dipergunakan atau untuk pengolahan selanjutnya. Tahapan kerja masukan data meliputi pengumpulan data dari berbagai sumber data, format data masukan yang disediakan sistem direncanakan meliputi sebagai berikut:
1.    Didalam sistem disediakan fasilitas tampilan view data yang dapat menampilkan informasi Bank atau ATM yang ada di Kota Metro meliputi:
a.       Nama Bank Atau ATM.
b.      Alamat lengkap.
c.       Jenis pelayanan transaksi yang di berikan mein ATM
d.      Jam Oprasional
e.       Topologi Lokasi
2.    Sistem juga menyediakan tampilan view data yang dapat menampilkan fasilitas Bank dan ATM yang ada di Kota Metro berdasarkan nama Bank atau ATM yang ada di Kota Metro. User dapat memilih Kategori Bank atau ATM yang ingin di tampilkan yang ada di Peta Metro, kemudian user dapat memilih nama Bank atau ATM.

7.5.3.      Format Data Keluaran

            Tahapan data keluaran, yaitu tahapan dalam Geographical Information System (GIS) yang berfungsi menyajikan atau menampilkan hasil akhir dari proses Geographical Information System (GIS) dalam bentuk peta terhadap suatu objek geografis. Data keluaran ini bertujuan untuk memudahkan nasabah dalam mencari lokasi kantor operasional bank dan fasilitas atm di kota metro dan juga dapat berguna bagi pihak perbankan sebagai informasi pendukung untuk membuat perbandingan dengan bank lain yang menjadi kompetitor mereka di  kota Metro serta untuk menentukan peluang baru dalam menentukan posisi cabang baru dan dalam penempatan fasilitas ATM, serta memudahkan untuk memonitor jaringan ATM. Kemampuan inilah yang membedakan Geographical Information System (GIS) dengan sistem informasi lainnya yang membuatnya menjadi berguna untuk berbagai kalangan

7.5.4.      Desain Pengujian

Proses pengujian website dilakukan setelah website selesai dibagun. Dan akan diuji apakah data dapat dimasukan kedalam database MySQL, jika berhasil maka selanjutnya pengujian layanan untuk pengguna. Jika tidak maka kembali ke proses desain coding dan dilakukan proses pengujian ulang hingga mendapatkan hasil yang yang sesuai perencanaan.

Gambar 5. Flowchart Input Data


Gambar 6. Flowchart Layanan Sistem
Proses pengujian layanan bagi sistem untuk pengguna untuk pencarian lokasi Bank atau ATM, diuji sesuai dengan gambar 6. Jika proses pencarian berhasil maka akan ditampilkan hasil berupa informasi tentang lokasi bank dan ATM. Jika tidak berhasil maka kembali ke proses implementasi kemudian dilanjutkan proses pengujian ulang hingga dapat melakukan proses sesuai dengan perencanaan.

7.6.      Evaluasi Dan Validasi Hasil

Setelah percobaan selesai dilakukan, akan dilakukan analisa terhadap hasil ujicoba terhadap penelitian yang dilakukan. Proses analisa ini meliputi beberapa hal, yang disesuaikan dengan karakteristik dari penelitian. Untuk penelitian dengan sistem informasi maka dalam evaluasi dan validasi sistem dapat dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap hasil uji coba yang dapat dilihat dari beberapa aspek penilaian. Analisis hasil atau evaluasi sistem akan dilihat dari 5 aspek yaitu Performance, Scalability, Reliability, dan Usability, Availability. Berikut ini rincingan masing-masing cara penilaian dari ke empat unsur tersebut:
1.        Performance (Kinerja)
Kinerja yang akan dinilai adalah respon time yang diterima oleh pemakai. Respon time disini dihitung mulai dari saat pemakai melakukan query sampai dengan pengguna menerima dokumen yang diinginkan. Berhubung pengguna system akan terus bertambah maka kinerja sistem perlu diperhatikan untuk menjamin kualitas layanan. Dalam hal ini sistem yang akan di uji mempunyai standar repontime normal 5 detik.
Dengan Rumus perhitungan :
2.        Security (keamanan)
Security di sini menunjukkan kemampuan sistem untuk menghadapi serangan-serangan yang tidak dikehendaki, terutama tindakan cracking. Berikut adalah item pengujian tingkat keamanan sistem.
Dengan Rumus perhitungan nilai :
Dengan Rumus perhitungan nilai :
Total nilai keamanan                    :
3.        Reliability (keandalan)
Untuk mengetahui reliability dari sistem ini, harus disimulasikan juga proses kegagalan terhadap beberapa komputer pemakai. Dalam keadaaan seperti tersebut, akan dianalisa apakah sistem akan mengalami kegagalan juga secara keseluruhan, sebagian saja atau malah tidak ada pengaruhnya terhadap sistem.
Dengan Rumus perhitungan nilai :
4.             Usability (Kegunaan)
Untuk mengetahui tingkat usability dari sistem ini, harus dievaluasi tingkat kemudahan  pemakai dalam mengoperasikan sistem. Untuk mencapai hal tersebut, bisa diberikan kuesioner untuk mengetahui respon dari pemakai mengenai kemudahan penggunaan terhadap  sistem. Berikut adalah item pengujian kegunaan sistem.
Dengan Rumus perhitungan nilai:
5.             Availability (ketersediaan)
dalah pengujian terhadap ketersedian sistem saat sistem mendapatkan sebuah gangguan, ketersediaan adalah sebuah ukuran dimana sebuah sistem layanan tersedia sesuai dengan keinginan pengguna. Sistem yang tahan uji adalah sistem yang mempunyai ketersediaan tinggi. Berikut adalah Item pengujian ketersediaan.
Dengan Rumus perhitungan nilai:
Dari hasil penilaian selanjutnya di hitung nilai totalnya dengan menggunakan rumus:
Total Keseluruhan Penilaian=
8.             Jadwal Kerja
Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 4 bulan pada bulan mei sampai bulan september 2014, jadwal selengkapnya sebagai berikut:
Tabel 1 Jadwal Penelitaian

1 komentar:

This comment has been removed by a blog administrator.