1.
Latar
Belakang
Menurut data yang didapat dari www.metrokota.go.id, Kota Metro Lampung secara geografis terletak pada
105,170-105,190 bujur timur dan 5,60-5,80 lintang selatan, berjarak 45 km dari
Kota Bandar Lampung (Ibukota Provinsi Lampung).Wilayah Kota Metro relatif datar
dengan ketinggian antara 30-60 m diatas permukaan air laut. Beriklim hujan
humid tropis .suhu udara berkisar antara 260-280, kelembaban udara rata-rata
80-88 % dan curah hujan per-tahun antara 2,264 mm - 2,868 mm. bulan hujan
berkisar antara September sampai Mei.
Kota
Metro dibagi menjadi 5 wilayah kecamatan dan 22 kelurahan. Kecamatan-kecamatan
yang berada di wilayah administratif Kota Metro meliputi Metro Pusat, Metro
Barat, Metro Timur, Metro Selatan, dan Metro Utara.
Kota
Metro merupakan kota di Provinsi Lampung yang sedang berkembang di berbagai
bidang, salah satunya adalah bidang perbankan. Di Kota Metro terdapat lembaga
perbankan yaitu, BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank Lampung, Bank Danamon, BCA, BII, Bank
Buana, Bank Eka Bumi Arta, Bank Danamon, Bank Rabo, Bank Pundi, Bank BTN, Bank
Syari’ah Metro Madani, Bank Syari’ah Mandiri, BRI Syari’ah, Bank Artha Kedaton,
Bank Inti Dana, Utomo Bank, Bank Maypada, Bank Panin, Bank Muamalat. Dengan
dilengkapi beberapa unit Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang pada tahun 2014
penulis melakukan survey terdapat 3 ATM BCA, 8 ATM BRI, 5 ATM BNI, 4 ATM
Mandiri, 1 ATM BTN, 1 ATM Syari’ah Mandiri, 1 ATM BRI Syari’ah, 2 ATM Bank
Lampung, 1 ATM Bank EKA, 1 ATM Panin Bank, 1 ATM Bank Muamalat, 1 ATM Bank Danamon, 1 ATM BII, dengan
total keseluruhan yaitu 30 ATM, yang tersebar di kota metro dengan maksud agar
dapat memenuhi kebutuhan nasabah yang tersebar dibeberapa wilayah. Sampai
saat ini penempatan lokasi ATM biasanya ditempat keramaian, di cabang atau unit
bank dan wilayah instansi tertentu. Banyak ATM yang dikunjungi oleh nasabah
setiap harinya dan banyak pula ATM yang terlihat sepi, hal itu dikarenakan
beberapa hal seperti terlalu jauh lokasi ATM dari tempat tinggal dan tempat
kerja nasabah ataupun kekurang nyamanan nasabah dalam bertransaksi melalui ATM.
Salah satu penyebab masalah tersebut adalah karena Belum adanya informasi
pendukung dalam kebijakan pemerataan lembaga perbankan dan fasilitas ATM yang
dapat mempermudah
dalam memonitor jaringan ATM dan penentuan lokasi pendirian kantor cabang atau
pemasangan ATM baru. Serta minimnya informasi tentang
persebaran Bank dan ATM yang membuat nasabah mengalami kesulitan saat mencari
jarak lokasi Bank atau ATM yang terdekat dengan keberadaan mereka.
Berdasarkan
latar belakang tersebut maka dibutuhkan sebuah Sistem yang dapat menunjukkan
sebaran Bank dan ATM secara geografis, yaitu sistem informasi geografis (SIG) yang
dapat di gunakan oleh pihak perbankan untuk memonitor jaringan ATM dan sebagai informasi
pendukung dalam kebijakan penempatan lokasi ATM atau kantor cabang baru serta
memudahkan nasabah untuk mencari dan menemukan lokasi bank & ATM terdekat
dari tempat mereka berada dengan informasi lebih detail. Oleh
karena itu penulis mengambil Judul Sistem
Informasi Geografis Lokasi Lembaga Perbankan dan Fasilitas ATM di Kota Metro.
2.
Identifikasi
Masalah
Belum adanya informasi pendukung dalam
kebijakan pemerataan lembaga perbankan dan fasilitas ATM maupun pemantauan
jaringan ATM dan minimnya informasi tentang persebaran Bank dan ATM di kota
Metro. Sehingga rumusan masalahnya adalah “Bagaimana
menyediakan sistem informasi penyebaran lembaga perbankan dan fasilitas ATM di
kota metro yang dapat di gunakan oleh pihak perbankan untuk memonitor jaringan ATM
dan sebagai informasi pendukung dalam kebijakan penempatan lokasi ATM atau
kantor cabang baru serta memudahkan nasabah untuk mencari dan menemukan lokasi
bank & ATM terdekat dari tempat mereka berada dengan informasi lebih detail”?
3.
Batasan
Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah di atas, agar pembahasan dapat lebih terfokus, maka
permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada.
1.
SIG yang dibahas hanya tentang letak
lokasi Bank dan ATM yang ada di kota metro yang mencakup Bank swasta dan Bank
BUMN.
2. Sistem
ini tidak dapat memberikan informasi alternatif rute terpendek.
4.
Tujuan
Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah dapat
mengimplementasikan Sistem Informasi Geografis Lokasi Lembaga Perbankan dan
Fasilitas ATM di Kota Metro.
5.
Manfaat
Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini adalah:
1. Hasil
penelitian berguna bagi masyarakat khususnya pengguna jasa perbankan yaitu memudahkan
untuk mencari lokasi kantor operasional bank dan fasilitas ATM di kota metro.
2. Hasil
penelitian dapat berguna bagi pihak perbankan sebagai informasi pendukung untuk
membuat perbandingan dengan bank lain yang menjadi kompetitor mereka di kota Metro dan juga untuk menentukan peluang
baru dalam menentukan posisi cabang baru dan dalam penempatan fasilitas ATM,
serta memudahkan
untuk memonitor jaringan ATM.
6.
Landasan
Teori/Kajian Pustaka
6.1. Sistem Informasi Geografis
Menurut
(Burrough 1986; dalam Indarto, 2013),
“Sistem
informasi geografis didefinisikan sebagai suatu alat/media untuk memasukkan,
menyimpan, mengambil, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data-data
beratribut Geografis (data geospatial) yang berguna untuk mendukung proses
pengambilan keputusan dalam perencanaan dan manajemen sumber daya alam,
lingkungan, transportasi, maslah perkotaan dan administratif”
Sistem
informasi geografis merupakan sebuah sistem informasi yang di desain untuk
bekerja dengan sumber data spasial. Data spasial adalah data-data yang memiliki
sistem koordinat geografis. SIG biasanya telah terintegrasi dengan database dan
mempunyai kemampuan spesifik untuk melakukan operasi tertentu pada data.
SIG
mempunyai 3 komponen utama yaitu sistem komputer, data geospatial, dan pengguna
(user).
Sistem
Komputer
|
Data
Geospasial
|
Pemakai
/ User
|
Gambar
1 Komponen Utama SIG (Murray,1999)
6.2.
Google
Maps Api
Google
menyediakan berbagai API (Application Programming Interface) API secara sederhana bisa
diartikan sebagai kode program yang merupakan antarmuka atau penghubung antara
aplikasi atau web yang kita buat dengan fungsi-fungsi yang dikerjakan. Ada
banyak API yang disediakan oleh Google, salah satunya adalah Google Maps Api, yaitu
layanan mapping online yang di sediakan oleh google. Web ini dapat digunakan
secara gratis untuk pemakaian non-komersial. Google Maps Api merupakan
perkembangan dari Google Maps dan saat ini versi terakhir google map api adalah
versi 3 yang di rancang lebih cepat dan dapat bekerja dengan baik pada perangkat
mobile. Layanan ini interaktif, karena didalamnya peta dapat di ubah sesuai
keinginan pengguna dengan menggunakan fasilitas editor yang di sediakan oleh
google yaitu google code playground. Dengan menggunakan google maps api ini,
dimungkinkan untuk menggunakan google maps di dalam website.
6.3.
PHP
(Hypertext Preprocessor)
PHP
atau Hypertext Preeprocessor merupakan
bahasa yang hanya dapat berjalan pada server
dan hasilnya dapat ditampilkan pada Client.
PHP adalah produk Open Source yang
dapat digunakan secara gratis tanpa harus membayar untuk menggunakanya. Interpereter PHP dalam mengeksekusi kode
PHP pada sisi server (disebut server-side), sedangkan tanpa adanya interpereter PHP, maka semua skrip dan
aplikasi PHP yang dibuat tidak dapat dijalankan. Proses eksekusi kode PHP yang
dilakukan oleh Apache Web Server dan interpereter secara diagram dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2 Struktur Pembacaan
Web Server
6.4.
Data
Flow Diagram (
DFD )
Menurut Tata Sutabri (2004:163), “Data
flow diagram adalah suatu network yang menggambarkan suatu sistem
automat/komputerisasi, manualisasi atau gabungan dari keduanya, yang gambaranya
disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai
aturan”.
DFD adalah alat
pemodelan pengembangan sistem menggunakan analisis terstruktur. Keuntungan
dari data flow diagram adalah memungkinkan untuk sistem dari level yang paling
tinggi kemudian mengurainya menjadi level yang lebih rendah. Sedangkan
kekurangan dari DFD adalah tidak menunjukkan proses perulangan (looping), proses keputusan dan proses
perhitungan.
6.5.
Tinjauan
Studi
Dalam
penelitian ini akan digunakan tiga tinjauan studi yang nantinya mendukung
penelitian yang akan dilakukan, dimana tinjauan studi yang diambil adalah :
1.
Oleh Much Aziz Muslim (2005) dari Fakultas Teknologi
Informasi, Universitas Stikubank Semarang dengan judul Web GIS untuk Bank
Swasta di Kota Semarang. Dimana dalam penelitian yang dilakukan
oleh penulis mengangkat masalah Bagaimana membangun SIG yang mampu memberikan informasi
secara lengkap kepada nasabah dan dapat diakses secara online oleh masyarakat melalui
media internet. Sehingga akan mempermudah nasabah untuk memilih lokasi kantor
maupun untuk mengetahui semua jenis produk layanan yang ditawarkan oleh BCA di kota
Semarang. Hasil yang di dapat dari penelitian ini adalah sistem informasi
geografis berbasis web yang dapat memberikan informasi secara lengkap mengenai
lokasi dan produk jasa layanan suatu bank yang ada di kota semarang.
2. Oleh I Made
Andi Pramartha (2012) dari Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Ilmu
Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
dengan judul implementasi aplikasi sig dalam pengolahan data jumlah penduduk
berbasis web. Dimana dalam penelitian yang dilakukan oleh
penulis mengangkat masalah bagaimana membuat aplikasi yang dapat memberikan
informasi kepada masyarakat tentang banyaknya penduduk yang ada di provinsi
bali. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah aplikasi sistem informasi
geografis yang beroperasi sesuai dengan tujuan yaitu untuk mengetahui jumlah
penduduk di setiap Kabupaten atau Kecamatan yang ada di Provinsi Bali.
3. Oleh
Tri Adi Hermawan, Arief Laila N dan Bambang Sudardono (2014) dari jurusan Teknik
Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro dengan judul Desain dan
Visualisasi Kampus Universitas Diponegoro Berbasis WebGIS. Dimana dalam
penelitian yang dilakukan oleh penulis mengangkat masalah dimana minimnya
ketersedian informasi kampus seperti lokasi dan posisi gedung masing-masing
jurusan. Hasil yang di dapat dari penelitian ini adalah aplikasi SIG kampus
berbasis web untuk memudahkan pengguna dalam pencarian informasi kampus.
4. Oleh
Ajib Susanto dan Taufiq Zulliansyah (2013) dari jurusan Teknik Informatika,
Fakultas Ilmu KomputerUniversitas Dian Nuswantoro Semarang dengan judul Rancang
Bangun Mobile Gis (Geographic Information
System) Lokasi ATM BNI di Semarang Pada Media Ponsel Berbasis Android.
Dimana dalam penelitian yang di lakukan oleh penulis mengangkat maslah
bagaimana menyediakan informasi tentang lokasi ATM BNI di Kota Semarang pada
saat mobile. Hasil dari penelitian
ini adalah aplikasi SIG yang memudahkan pengguna untuk melihat dan mencari
tempat ATM BNI yang di tampilkan dalam bentuk peta digital.
7.
Metodologi
Penelitian
7.1.
Metode
Penelitian
Metode
penelitian yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi geografis lokasi lembaga
perbankan dan fasilitas ATM di kota metro adalah waterfall.
Gambar 3 Model Air Terjun/waterfall
Sumber : Andri
Kristanto, (2004 : 14)
1. Requirment
Untuk mendukung
pengembangan perangkat lunak, informasi diperoleh melalui konsultasi dengan pengguna
sistem berkaitan dengan masalah dan tujuan dilakukan pada tahap ini.
2.
Specification
Mengumpulkan data
secara spesifik atau detail dilakukan pada tahap ini, setelah mengumpulkan data
yang dibutuhkan secara detail kemudian menyusun jadwal yang akan dilakukan
untuk mengembangan software.
3. Design
Proses perancangan
sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak.
Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan.
4. Implementation
Setelah desian dirasa
lengkap atau unit program, kemudian dilakukan pengkodean program pada tahap
implementasi ini. Setelah pengkodean selesai dilakukan testing/running tanpa di
integrasikan.
5. Integration
Pada tahap ini program
di uji coba menjadi sebuah sistem yang lengkap, untuk menyakinkan bahwa
persyaratan perangkat lunak telah dipenuhi kemudian sistem disampaikan kepada
konsumen.
6. Operation
Mode & Retirement
Pada tahap ini
dilakukan instalasi dan penggunaan sistem kemudian dilakukan pemeliharaan dan
perbaikan sistem.
7.2. Metode Pengumpulan Data
Dalam
melalukan penelitian ini, penulis melakukan beberapa metode dalam mengumpulkan data dan
informasi untuk memperoleh jawaban atas permasalahan-permasalahan yang penulis
ungkapkan. Adapun metode-metode yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:
A. Studi Pustaka
Metode
ini dilakukan penulis dengan mengambil beberapa sumber pustaka sebagai
referensi yang terkait dengan sistem informasi geografis dan ada hubungannya
dengan data yang diperlukan, hal ini dimaksudkan agar penulis dapat memecahkan
masalah berdasarkan teori-teori yang ada.
B. Observation
Metode ini digunakan
untuk memperoleh data dan informasi melalui pengamatan secara langsung ke objek
penelitian. Penulis melakukan survei langsung untuk memperoleh data dan
informasi yang berhubungan dengan Bank dan fasilitas ATM yang ada di kota
metro. Selain itu kegiatan ini juga diperlukan guna mencari dan mengumpulkan
data-data sekunder yang dibutuhkan langsung dari sumbernya.
A. Wawancara (interview)
Wawancara
adalah metode yang dilakukan denga cara tanya jawab secara langsung dengan
pihak terkait mengenai data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.
7.3. Pengolahan Data Awal
peneliti akan mensurvey langsung
ke alamat Bank atau ATM dan mengambil data yang diperlukan untuk di masukkan ke
sistem informasi geografis nantinya. Setelah melakukan survei langsung, maka
peneliti akan membangun sebuah aplikasi sistem informasi geografis menggunakan Google
Maps API untuk dapat menampilkan peta digital wilayah kota Metro. Untuk
menampilkan letak lokasi hasil survei dan pendataan, sistem menyimpan data
tersebut ke dalam sebuah database MySQL.
7.4. Metode yang Digunakan
Dalam
penelitian ini, untuk dapat membuat sistem informasi geografis berbasis web
yang dapat menampilkan peta digital lokasi Bank dan ATM di kota Metro, maka
digunakan layanan mapping online yang disediakan oleh Google sebagai
peta digitalnya yaitu menggunakan Google Maps. Dimana dengan menggunakan
Google Maps, peneliti tidak harus membuat ulang kembali peta wilayah
Kota Metro Dengan menggunakan Google Maps peniliti cukup mendapatkan Google
Maps Api key yang terlebih dahulu di daftarkan, layanan ini bersifat
gratis. Google Maps API key
bertujuan agar google dapat menampilkan peta yang diinginkan dengan
menggunakan template yang disediakan oleh Google. Dengan menggunakan template
itu, peneliti hanya perlu mengkostumisasi script yang ada dan
menggunakan key yang sudah di berikan dari Google agar dapat memanggil peta
khusus wilayah Kota Metro.
7.5.
Eksperimen
Dan Pengujian
Pada
bagian ini akan dipaparkan bagaimana desain eksperimen serta desain pengujian
yang akan digunakan dalam penelitian ini. Dengan melakukan desain eksperimen
dan desain pengujian yang baik tentunya akan diketahui bagaimana kinerja dari sistem
informasi geografis. Untuk lebih jelas mengenai desain eksperimen dan desain
pengujian yang digunakan akan dijelaskan lebih lanjut pada subbab berikut
:
7.5.1. Perancangan Arsitektur Sistem
Berikut
ini merupakan ilustrasi dari perancangan arsitektur sistem penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti:
Sistem yang akan
dibangun ini adalah sebuah aplikasi yang dijalankan oleh pengguna dengan web
browser sebagai media interface-nya. Pengguna dapat menggunakan
berbagai macam web browser seperti Mozilla Firefox, Google Chrome,
Safari, Opera, Internet Explorer dan lain-lain. Gambaran arsitektur
dari sistem ini adalah Sistem Informasi lokasi lembaga perbankan dan fasilitas
ATM di kota metro. Di Wilayah Kodya Metro berbasis Geographical Information System (GIS) berkomunikasi dengan sistem
melalui web browser, apabila situs web ini dibuka, maka browser
akan menampilkan konten web dari situs yang terdapat pada web
server. Aplikasi web inilah yang akan berinteraksi secara interaktif
dengan pengguna, apabila pengguna melakukan suatu perintah, maka eksekusinya
akan diproses di browser atau web server, dan apabila terdapat
permintaan dari aplikasi untuk mengakses database, maka database tersebut akan
dipanggil ke dalam program yang diambil dari web server, lalu dilakukan request
data yang diminta ke server Google Maps. Hasilnya adalah berupa
gambar peta, serta objek-objek yang dimiliki oleh peta Google Maps yang
selanjutnya akan dikembalikan ke web browser berupa tampilan peta yang
memiliki point-point lokasi yang diminta didalamnya.
7.5.2. Format Data Masukan
Tahapan kerja SIG yang pertama
adalah data masukan, yaitu suatu tahapan pada SIG yang dapat digunakan untuk
memasukkan dan mengubah data asli ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh
komputer. Data-data yang masuk tersebut membentuk database di dalam komputer
yang dapat disimpan dan dipanggil kembali untuk dipergunakan atau untuk
pengolahan selanjutnya. Tahapan kerja masukan data meliputi pengumpulan data
dari berbagai sumber data, format data masukan yang disediakan sistem
direncanakan meliputi sebagai berikut:
1.
Didalam sistem disediakan fasilitas
tampilan view data yang dapat menampilkan informasi Bank atau ATM yang
ada di Kota Metro meliputi:
a.
Nama Bank Atau ATM.
b.
Alamat lengkap.
c.
Jenis pelayanan transaksi yang di
berikan mein ATM
d.
Jam Oprasional
e.
Topologi Lokasi
2. Sistem
juga menyediakan tampilan view data yang dapat menampilkan fasilitas
Bank dan ATM yang ada di Kota Metro berdasarkan nama Bank atau ATM yang ada di
Kota Metro. User dapat memilih Kategori Bank atau ATM yang ingin di
tampilkan yang ada di Peta Metro, kemudian user dapat memilih nama Bank
atau ATM.
7.5.3. Format Data Keluaran
Tahapan data keluaran, yaitu tahapan
dalam Geographical Information System
(GIS) yang berfungsi menyajikan atau menampilkan hasil akhir dari proses Geographical Information System (GIS)
dalam bentuk peta terhadap suatu objek geografis. Data keluaran ini bertujuan
untuk memudahkan
nasabah dalam mencari lokasi kantor operasional bank dan fasilitas atm di kota
metro dan juga dapat berguna bagi pihak perbankan sebagai
informasi pendukung untuk membuat perbandingan dengan bank lain yang menjadi
kompetitor mereka di kota Metro serta
untuk menentukan peluang baru dalam menentukan posisi cabang baru dan dalam
penempatan fasilitas ATM, serta memudahkan untuk memonitor jaringan
ATM.
Kemampuan inilah yang membedakan Geographical
Information System (GIS) dengan sistem informasi lainnya yang membuatnya
menjadi berguna untuk berbagai kalangan
7.5.4. Desain Pengujian
Proses pengujian website dilakukan setelah website selesai dibagun. Dan akan diuji apakah data dapat dimasukan kedalam database MySQL, jika berhasil maka selanjutnya pengujian layanan untuk pengguna. Jika tidak maka kembali ke proses desain coding dan dilakukan proses pengujian ulang hingga mendapatkan hasil yang yang sesuai perencanaan.
Gambar
5. Flowchart Input Data
Gambar 6. Flowchart Layanan Sistem
Proses
pengujian layanan bagi sistem untuk pengguna untuk pencarian lokasi Bank atau
ATM, diuji sesuai dengan gambar 6. Jika proses pencarian berhasil maka akan
ditampilkan hasil berupa informasi tentang lokasi bank dan ATM. Jika tidak
berhasil maka kembali ke proses implementasi kemudian dilanjutkan proses
pengujian ulang hingga dapat melakukan proses sesuai dengan perencanaan.
7.6. Evaluasi Dan Validasi Hasil
Setelah
percobaan selesai dilakukan, akan dilakukan analisa terhadap hasil ujicoba
terhadap penelitian yang dilakukan. Proses analisa ini meliputi beberapa hal,
yang disesuaikan dengan karakteristik dari penelitian. Untuk penelitian dengan
sistem informasi maka dalam evaluasi dan validasi sistem dapat dilakukan dengan
cara melakukan analisis terhadap hasil uji coba yang dapat dilihat dari
beberapa aspek penilaian. Analisis hasil atau evaluasi sistem akan dilihat dari
5 aspek yaitu Performance,
Scalability, Reliability, dan Usability, Availability.
Berikut ini rincingan masing-masing cara penilaian dari ke empat unsur tersebut:
1.
Performance
(Kinerja)
Kinerja
yang akan dinilai adalah respon time yang diterima oleh pemakai. Respon time
disini dihitung mulai dari saat pemakai melakukan query sampai dengan pengguna
menerima dokumen yang diinginkan. Berhubung pengguna system akan terus
bertambah maka kinerja sistem perlu diperhatikan untuk menjamin kualitas
layanan. Dalam hal ini sistem yang akan di uji mempunyai standar repontime
normal 5 detik.
Dengan Rumus perhitungan :
2.
Security
(keamanan)
Security
di sini menunjukkan kemampuan sistem untuk menghadapi serangan-serangan yang
tidak dikehendaki, terutama tindakan cracking.
Berikut adalah item pengujian tingkat keamanan sistem.
Dengan Rumus perhitungan nilai :
Dengan Rumus perhitungan nilai :
Total nilai
keamanan :
3.
Reliability
(keandalan)
Untuk
mengetahui reliability dari sistem ini, harus disimulasikan juga proses kegagalan
terhadap beberapa komputer pemakai. Dalam keadaaan seperti tersebut, akan
dianalisa apakah sistem akan mengalami kegagalan juga secara keseluruhan,
sebagian saja atau malah tidak ada pengaruhnya terhadap sistem.
Dengan
Rumus perhitungan nilai :
4.
Usability
(Kegunaan)
Untuk
mengetahui tingkat usability dari sistem ini, harus dievaluasi tingkat
kemudahan pemakai dalam mengoperasikan
sistem. Untuk mencapai hal tersebut, bisa diberikan kuesioner untuk mengetahui
respon dari pemakai mengenai kemudahan penggunaan terhadap sistem. Berikut adalah item pengujian
kegunaan sistem.
Dengan Rumus perhitungan nilai:
5.
Availability
(ketersediaan)
dalah
pengujian terhadap ketersedian sistem saat sistem mendapatkan sebuah gangguan,
ketersediaan adalah sebuah ukuran dimana sebuah sistem layanan tersedia sesuai
dengan keinginan pengguna. Sistem yang tahan uji adalah sistem yang mempunyai
ketersediaan tinggi. Berikut adalah Item pengujian ketersediaan.
Dengan
Rumus perhitungan nilai:
Dari hasil penilaian
selanjutnya di hitung nilai totalnya dengan menggunakan rumus:
Total Keseluruhan
Penilaian=
8.
Jadwal
Kerja
Penelitian
ini dilakukan selama kurang lebih 4 bulan pada bulan mei sampai bulan september
2014, jadwal selengkapnya sebagai berikut:
Tabel 1 Jadwal Penelitaian
1 komentar: