Proposal Skripsi | Jurusan Sistem Informasi| analisis dan perancangan sistem pengolahan data persediaan perlengkapan kendaraan bermotor pada pt lautan teduh interniaga

No comments

Proposal Skripsi | Jurusan Sistem Informasi| analisis dan perancangan sistem pengolahan data persediaan perlengkapan kendaraan bermotor pada pt lautan teduh interniaga

Selamat pagi sahabat dianvs, berikut ini saya share proposal skripsi temen saya dari jurusan Sistem Informasi, judulnya adalah analisis dan perancangan sistem pengolahan data persediaan perlengkapan kendaraan bermotor pada pt lautan teduh interniaga lampung. Naha bwat temen-temen yang kebetulan lagi mencari inspirasi untuk menulis proposal skripsi atau yang skripsinya mirip ama judul ini semoga artikel ini dapat bermafaat buat temen-temen. 









Transcript

  • 1. 1 1. Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Masalah Sebelum ditemukannya komputer orang menyimpan data tertulis dalam bentuk kertas yang dimasukkan dalam suatu tempat dan kemudian diatur sedemikian rupa. Pengaturan tersebut sering disebut sebagai metode pengarsipan atau metode penyimpanan file. Penyimpanan data tersebut tentu saja rumit dan melelahkan. Komputer merupakan salah satu media elektronik yang berkembang paling pesat di antara media-media elektronik lainnya. Karena komputer diciptakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan kegiatannya. Sebagaimana kita ketahui di era globalisasi sekarang ini segala sesuatu berkaitan dengan ilmu komputer. Setelah ditemukan komputer pengarsipan data tertulis mulai dipindahkan kedalam media penyimpanan komputer, sehingga data tertulis yang jumlahnya berlemari-lemari dapat disimpan dalam media yang jauh lebih kecil misalnya compact disk. Sistem penyimpanan dan pengolahan data tersebut sering disebut sebagai sistem database. Dalam kehidupan sehari-hari komputer banyak digunakan dalam perkantoran, perusahaan, sekolah, super market, karena kemudahannya dalam menyimpan data, membuat data, pengetikan dan lain sebagainya. Hal tersebut memudahkan sebuah perusahaan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan sehubungan dengan kinerja perusahaan.
  • 2. 2 Dengan melihat banyak kekurangan dalam pengolahan data yang belum terkomputerisasi, maka dibutuhkan sebuah sistem baru yang mampu melakukan pengolahan data secara cepat, dan dapat melakukan pembaharuan dengan cepat sesuai dengan perkembangan kebutuhan informasi. Sistem baru tersebut dinamakan komputerisasi, dikatakan komputerisasi karena sebagian besar proses informasi dimulai dari pemasukan data, proses, hingga keluaran dikerjakan dengan menggunakan alat bantu komputer. PT Lautan Teduh Interniaga adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif khususnya kendaraan bermotor. Sebagai satu-satunya Main Dealer di Propinsi Lampung dengan Banner Yamaha, PT Lautan Teduh Interniaga tentunya harus dapat memberikan pelayanan terbaik terhadap dealer- dealer yang tersebar di seluruh wilayah Propinsi Lampung. Profesionalisme dalam bekerja semakin dituntut sebagai wujud pelayanan yang baik terhadap dealer- dealer yang berdiri sendiri dan juga anak cabang dari perusahaan. Kebutuhan akan jalur informasi yang baik adalah salah satu pelayanan pada perusahaan ini, khususnya pada bagian logistik unit. Karena pada bagian inilah yang merupakan sumber dari data dan informasi, yang kemudian akan diolah pada masing-masing departemen yang berwenang. Kesalahan pada alur data penerimaan dan pengeluaran perlengkapan unit akan berakibat fatal bagi pendistribusian unit ke konsumen. Pemanfaatan sistem komputerisasi sebagai alur kontrol informasi perlengkapan unit pada PT Lautan Teduh Interniaga masih menggunakan lembar-lembar kerja dari Microsoft Excel,
  • 3. 3 khususnya pada bagian perlengkapan unit. Penggunaan lembar kerja excel yang mudah dan umum, banyak digunakan pada penerapan pembuatan laporan-laporan akhir pada bagian perlengkapan PT Lautan Teduh Interniaga hingga menjadi sebuah nilai data juga informasi yang sangat dibutuhkan. Namun data ini terkendala pada lembar kerja yang terlalu banyak, jika terjadi selisih kesalahan pada data akan memerlukan waktu yang cukup lama dalam perbaikan data sampai di dapat kan sebuah nilai yang benar dan dapat di pertanggung jawabkan. Efisiensi waktu dalam bekerja juga harus diperhitungakan, dikarenakan kebutuhan arus informasi yang cepat dan akurat sebagai metode pengambilan keputusan pada departemen terkait. Jika terjadi isi data dari lembar kerja satu dan lainnya memiliki sumber nilai data yang sama yang harus dimasukkan. Maka akan memakan waktu yang semakin lama, dikarenakan bekerja pada banyaknya lembar-lembar kerja. Sehingga kinerja karyawan dikhawatirkan tidak berfungsi maksimal. Sebagai laporan akhir yang lebih cepat, guna proses informasi terhadap departemen-departemen yang terkait dengan bagian perlengkapan unit. Maka di butuhkan sebuah Sistem yang akan digunakan untuk mengetahui penerimaan dan pengeluaran perlengkapan unit. Sehingga diharapkan akan berguna pada bagian departemen administrasi, marketing, dan juga departemen lainnya. Khususnya pada bagian departemen unit perlengkapan, data ini sangat diperlukan sebagai keakuratan antara data perlengkapan, data unit, stok fisik perlengkapan dan stok fisik unit yang di harapkan tidak adanya selisih antara unit dan perlengkapan.
  • 4. 4 Sehingga dengan ini maka penulis tertarik untuk merancang sistem konputerisasi data perlengkapan unit di PT Lautan Teduh Interniaga. Penulis memilih judul “ Analisis dan Perancangan Sistem Pengolahan Data Persediaan Perlengkapan Kendaraan Bermotor pada PT Lautan Teduh Interniaga ”. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana menganalisis sistem informasi pengolahan data persediaan perlengkapan kendaraan bermotor pada PT Lautan Teduh Interniaga? 2. Bagaimana mengembangkan sistem pengolahan data yang sudah ada? 3. Bagaimana mengimplementasikan sistem informasi pengolahan data persediaan perlengkapan kendaraan bermotor pada PT Lautan Teduh Interniaga? 1.3 Batasan Masalah a. Penelitian ini hanya dibatasi pada sistem pengolahan data persediaan perlengkapan kendaraan bermotor bagian perlengkapan pada gudang PT Lautan Teduh Interniaga. b. Sistem ini akan diterapkan dengan menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0.
  • 5. 5 1.4 Keaslian Penelitian Penelitian tentang analisis dan perancangan sistem informasi pengolahan data persediaan perlengkapan kendaraan bermotor pada PT Lautan Teduh Interniaga di bagian perlengkapan, sebagai suatu metode pembelajaran yang berbasis teknologi informasi, sepengetahuan penulis masalah yang dikemukakan belum pernah dilakukan khususnya pada PT Lautan Teduh Interniaga. 1.5 Manfaat yang Diharapkan Manfaat penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Manfaat bagi ilmu pengetahuan dapat menambah dan memberikan sumbangan pemikiran tentang sistem informasi pengolahan data persediaan perlengkapan kendaraan bermotor. 2. Manfaat bagi perusahaan mendapat pengembangan sistem lama sehingga membantu perusahaan dalam pembuatan laporan stok perlengkapan sesuai dengan waktu yang sudah di tetapkan. 3. Manfaat bagi peneliti dapat menganalisis suatu permasalahan di sistem yang lama sehingga peneliti menggembangkan di sistem yang baru agar dapat berguna bagi pengguna pengolahan data persediaan perlengkapan kendaraan bermotor. 2. Tujuan Penelitian
  • 6. 6 Setiap penelitian yang sifatnya ilmiah sudah tentu mempunyai tujuan dan sasaran. Tujuan dalam penelitian ini antara lain adalah : 1. Untuk menganalisis sistem informasi persedian perlengkapan kendaraan bermotor guna membangun sebuah sistem aplikasi untuk membantu proses pengolahan data persediaan perlengkapan kendaraan bermotor pada PT Lautan Teduh Interniaga. 2. Aplikasi yang dirancang diharapkan dapat membantu kinerja karyawan pada bagian perlengkapan pada Gudang PT Lautan Teduh Interniaga dalam memproses data perlengkapan kendaraan bermotor. 3. Tinjauan Pustaka 1. Munawaroh (2006), meneliti tentang Sistem Informasi Persediaan Barang pada Universitas Stikubank Semarang, menghasilkan penelitian bahwa sistem persediaan barang pada Universitas Stikubank Semarang memiliki banyak permasalahan pada sistem persediaan alat tulis kantor, yaitu masih menggunakan program microsoft excel, sehingga pada waktu yang di butuhkan (Akreditasi, Ujian Formatif ataupun Ujian sumatif) masih kesulitan memperoleh laporan mengenai persediaan alat tulis kantor. Dan penerapan sistem yang baru nantinya akan menghasilkan laporan – laporan yang dapat digunakan pada saat di butuhkan (Akreditasi, Ujian Formatif dan Ujian Sumatif). 2. Sawitri (2005), meneliti tentang Perancangan Sitem Informasi Manajemen Persediaan Barang “Electrolux Authorized Service CV. Momentum Teknik,
  • 7. 7 menghasilkan penelitian bahwa sistem inventory yang dimiliki “Electrolux Authorized Service CV. Momentum Teknik” yang menggunakan pendokumentasian data barang masuk dan barang keluar secara manual sehingga membuat lambatnya kinerja perusahaan. Data tersebut tidak terinteraksi dan tidak tekonsolidasi. Karna itu dibuat perancangan sistem informasi manajemen persediaan barang secara komputerisasi dan terintegrasi agar mempercepat kinerja perusahaan. 3. Firmansyah (2010), meneliti tentang Sistem Informasi Pengolahan Data Perpustakaan pada Yayasan Badan Perguruan Indonesia., menghasilkan penelitian bahwa pada proses pencarian buku maupun anggota masih mengalami kesulitan di karenakan sistem informasi yang ada tidak mendukung adanya proses pencarian, dan pada proses pelaporan masih mengalami keterlambatan di karenakan sulitnya untuk mencari laporan pada transaksi tertentu, lalu pada proses sirkulasi yang meliputi peminjaman dan pengembalian belum berjalan sebagaimana mestinya dikarenakan masih terjadinya penumpukan data. Dengan di buatkan sistem baru maka pendataan anggota maupun buku yang belum terorganisir dengan baik dapat dibuat menjadi lebih baik, mempermudah dalam proses pencarian data anggota maupun data buku, mempercepat dalam proses pelaporan data, dan mempermudah dalam perhitungan denda yang diakibatkan keterlambatan pengambilan buku. 4. Maretha (2010), meneliti tentang Sistem Informasi Manufaktur Persediaan pada CV. Surya Mas Indah Lestari Palembang, yang menghasilkan
  • 8. 8 penelitian bahwa sulitnya memperoleh informasi persediaan bahan baku pada saat melakukan produksi, belum adanya penjadwalan produksi, sehingga membuat perusahaan sering terlambat dalam menghasilkan cetakan, dan membutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh informasi dalam pembuatan laporan. Dengan merancang sebuah aplikasi yang menggunakan perangkat lunak microsoft Visual Basic 2008 sebagai program aplikasinya dan SQL Server 2005 sebagai database nya, maka diharpkan mampu membantu mengurangi kesalahan yang terjadi dalam proses transaksi pembelian, penjualan dan persediaan bahan baku serta mampu mempermudah dan mempercepat dalam pembuatan laporan. 5. Yuniarti (2009), meneliti tentang Sistem Pengolahan Transaksi Penjualan, Pembelian, dan Persediaan Sparepart Motor pada CV. Savira Laju Prima, yang menghasilkan penelitian bahwa sulitnya dalam melakukan proses perhitungan dari transaksi – transaksi, sulitnya untuk mendapatkan informasi mengenai persediaan sparepart motor, dan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pembuatan laporan. Dengan dibuatkan sistem baru maka dapat mengurangi kesalahan dalam perhitungan transaksi – transaksi, dapat menunjang keakuratan informasi mengenai persediaan sparepart motor, dan dapat membantu dan mempermudah proses pembuatan laporan. 4. Landasan Teori 4.1 Pengertian Analisis “ Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Umi C. & Windy N.,2006:43 )
  • 9. 9 Analisis adalah proses pencarian jalan keluar (pemecahan masalah) yang berangkat daridugaan akan kebenarannya; penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya; penyelidikan kimia dengan menguraikan sesuatu untuk mengetahui zat-zat yang menjadi bagiannya; penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk mendapatkan pengertian yang tepat dan pemahaman makna keseluruhan.” Menurut Komarudin (2001:53) “Analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan yang terpadu.” Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu pokok menjadi bagian-bagian atau komponen sehingga dapat diketahui ciri atau tanda tiap bagian, kemudian hubungan satu sama lain serta fungsi masing-masing dari keseluruhan. 4.2 Pengertian Perancangan Menurut Al-Bahra (2005:51) menjelaskan bahwa: “Perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa alternatif pemecahan masalah.” Menurut Susanto, Azhar (2004:332)
  • 10. 10 “Perancangan adalah spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis.” Berdasarkan dua definisi perancangan tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa perancangan merupakan suatu alternatif untuk memecahkan masalah dan yang telah dipilih selama tahap analisis dalam pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan. 4.3 Pengertian Sistem Informasi Menurut Sutanta, Edhi (2011): “Sistem informasi adalah sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerja sama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar pengambilan keputusan. Menurut Sutabri, Tata (2005) “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. Sistem Informasi menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen, operasi perusahaan dari hari ke hari dan informasi yang layak untuk pihak luar perusahaan. 4.4 Komponen Sistem Informasi
  • 11. 11 Menurut Sutabri, Tata (2005) sistem Informasi terdiri dari komponen- komponen yang disebut blok bangunan (building block) yang terdiri dari: 1. Blok masukan (input block) Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok model (model block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok keluaran (output block) Produk dari sistem ini adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakaian sistem. 4. Blok teknologi (technology block) Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama yaitu, Teknisi (brainware), Perangkat Lunak (software), dan Perangkat Keras (hardware). 5. Blok basis data (database block)
  • 12. 12 Basis data merupakan kumpulan data-data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan akan diolah menggunakan perangkat lunak. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (database management system). 6. Blok kendali (control block) Banyak hal yang dapat merusak sistem informfasi, seperti bencana alam, api,temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal- hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi. 4.5 Jenis-Jenis Sistem Informasi Jenis-jenis sistem informasi adalah sebagai berikut: 1. Routine Processing System (RPS) Routine Processing System digunakan untuk melayani berbagai kebutuhan yang telah terdefinisi dan terjadwal secara rutin. 2. Decision Support System (DSS) Decision Support System digunakan untuk melayani kebutuhan yang tidak dapat didefinisikan dengan baik dan biasanya terjadi pada saat perancangan. 3. Classical Management Information System (CMIS)
  • 13. 13 Classical Management Information System digunakan untuk melayani kebutuhan pembuatan pelaporan kegiatan yang telah terjadwal dan terdefinisi dengan baik. 4. Real Time Information System (RTIS) Real Time Information System digunakan untuk melayani kegiatan yang mempunyai sifat harus direspon dengan cepat. 5. Distributed Data Processing System (DDPS) Distributed Data Processing System digunakan untuk melayani kebutuhan yang tersebar secara geografis dengan sumber daya yang tersebar. 6. Transaction Processing System (TPS) Transaction Processing System digunakan untuk melayani kegiatan yang bersifat transaksional yaitu membawa perubahan terhadap kondisi sistem yang ada. 4.6 Pengertian Perlengkapan Menurut kamus besar bahasa Indonesia perlengkapan berasal dari kata /per·leng·kap·an/ yang berarti alat, perkakas (barang dan sebagainya) yang ada pada suatu mesin (perusahaan, pekerjaan, dan sebagainya). 4.7 Pengertian Pengolahan Data Menurut Tata Sutabri (2005:109) “Pengolahan Data adalah suatu proses menerima data sebagai masukan, memproses menggunakan program tertentu, dan mengeluarkan hasil proses data tersebut dalam bentuk informasi Keluaran.
  • 14. 14 “Pengolahan data adalah manipulasi dari data ke dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti, berupa informasi”. (Jogiyanto : 2005 : 2) Pengolahan data adalah serangkaian operasi informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan 4.8 Bahasa Pemrograman 4.8.1 Delphi 7.0 Menurut Ichwan, M (2011), yang dimaksud dengan Delphi 7.0 adalah merupakan bahasa pemrograman yang dikeluarkan pada bulan Agustus tahun 2002 oleh Borland Software Coorporation sebuah perusahaan perangkat lunak computer yang berkantor pusat di Austin, Texas. Delphi sudah mencapai versi 14 yang biasa disebut dengan delphi 2010. Walaupun perkembangan Delphi sudah demikian pesat masih banyak pengembang aplikasi masih menggunakan Delphi 7.0. Alasannya adalah Delphi 7.0 masih sangat memadai, mempunyai kesetabilan yang prima dan kebutuhan perangkat keras yang tidak terlalu tinggi. Speed Bar Menu Componnent Pallete Form Designer Code Explorer Object Inspector Object Tree View
  • 15. 15 Gambar 1.1 Tampilan Program Delphi 7.0 a. Menu Menu digunakan untuk memanggil atau menyimpan program, menjalankan program. b. Speed Bar Speed Bar (toolbar) berisi kumpulan tombol sebagai pengganti beberapa atau salah satu item menu yang sering digunakan. c. Component Palette Component Palette berisi kumpulan icon yang melambangkan komponen- komponen. d. Form designer Digunakan untuk merancang jendela aplikasi, perancangan form dilakukan dengan meletakkan komponen-komponen yang terdapat pada component palatte.
  • 16. 16 4.8.2 Kelebihan-kelebihan Borland Delphi 7.0 Kelebihan dari Borland Delphi 7.0 adalah sebagai berikut : 1. Dapat mengkompilasi menjadi single executable, memudahkan distribusi dan meminimalisir masalah yang terkait dengan versioning. 2. Banyaknya dukungan dari pihak ketiga terhadap VCL (biasanya tersedia berikut source code-nya) ataupun tools pendukung lainnya (dokumentasi, tool debugging). 3. Optimasi kompiler yang cukup cepat. 4. Mendukung multiple platform dari source code yang sama. 4.9 MySQL MySQL adalah sebuah database relasional gratis open source (GPL) yang mula-mula tersedia di Unix/Linux namun kini tersedia juga di sistem operasi lain seperti Windows. MySQL mulai populer sejak pertengahan 1990-an saat Web dan aplikasi web mulai popular. Hingga kini MySQL terus bertahan sebagai database open source yang paling populer mengalahkan PostgreSQL, Interbase/Firebird, dan lain sebagainya. (Haryanto Steven, 2005). 4.9.1 Kelebihan pada MySQL Kelebihan dari MySQL adalah : 1. Merupakan DBMS yang gratis/open source berlisensi GPL (generic public license). 2. Kecepatan dalam koneksi dan kecepatan untuk query-query yang sederhana.
  • 17. 17 3. Merupakan database yang bisa digunakan oleh pemula atau mereka yang ingin database yang bersifat lightweight dengan cepat. 4. Structure Table, MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE dibandingkan DBMS lainnya. 4.10 Pengertian UML ( Unified Modelling Languange ) Menurut Nugroho, Bunafit (2005:17) “UML (Unified Modeling Language) adalah proses penggambaran informasi-informasi dengan notasi-notasi baku yang telah disepakati sebelumnya”. Diagram UML terdapat 9 diagram yaitu : 1. Diagram Kelas. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas- kelas, antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. 2. Diagram Objek. Bersifat statis. Diagram ini mempelihatkan objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagma objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas. 3. Use-case diagram. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan
  • 18. 18 Use-case diagram digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut : Tabel 1.1 Simbol Diagram Use-Case No Simbol Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. <<include>> <<extend>> UseCase: menggambarkan bagaimana seseorang akan menggunakan / memanfaatkan sistem. Aktor: seseorang / sesuatu yang berinteraksi dengan sisitem yang sedang kita kembangkan. Relasi: sebagai penghubung antara aktor-usecase, usecase- usecase dll. Relasi Asosiasi: relasi terjadi antara aktor dengan usecase biasanya berupa garis lurus dengan kepala panah dis alah satu ujung nya. Include Relationship (relasi cakupan): memungkinkan suatu usecase untuk menggunakan fungsionalitasyang disediakan oleh usecase yang lainnya. Extend Relationship: memungkinkan usecase memiliki kemungkinan untuk memperluas fungsionalitas yang disediakan oleh usecase yang lainnya. Sumber : Munawar( 2005 : 63) 4. Sequence Diagram. Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu. Sequence Diagramdigambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut: Tabel 1.2 Simbol Diagram Sequence
  • 19. 19 No Simbol Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. Aktor: seseorang / sesuatu yang berinteraksi dengan sistem yang sedang kita kembangkan. Objek: menambah objek baru pada diagram. Aktivasi: menggambarkan langkah-langkah dalam aliran kerja. Pesan: menggambarkan pesan antara dua objek. Pengulangan: menggambarkan pesan yang menuju diri nya sendiri. Sumber : Munawar( 2005 : 63) 5. Colaboration Diagram. Bersifat dinamis. Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan. 6. Statechart Diagram. Bersifat dinamis. Diagram state ini memperlihatkan statestate pada system, memuat state, transisi, event, serta aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamsi dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan system-system yang reaktif. 7. Activity Diagram. Bersifat dinamis. Diagram aktivitas ini adalah tipe khusus dari digram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi.
  • 20. 20 8. Component Diagram. Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkakan organisasi serta kebergantungan system/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelummnya. 9. Diployment Diagram. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan saat run time. Diagram ini membuat simpul-simpul (node) beserta komponen-komponen yang ada di dalamnya. 4.10.1 Activity Diagram Menurut Munawar (2005:109) “Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus.” Berikut adalah simbol-simbol yang sering digunakan pada saat pembuatan activity diagramdapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut : Tabel 1.3 Simbol Activity Diagram Simbol Keterangan Lingkaran penuh. Memulai proses dalam suatu diagram aktivitas. Mata banteng. Akhir dari proses. Segi empat panjang, kejadian, aktivitas, atau pemicu. Berlian. Sebuah cabang. Tabel. Suatu file komputer dari mana data bisa dibaca atau direkam selama kejadian bisnis
  • 21. 21 Dokumen. Menunjukan dokumen sumber atau laporan. Garis putus-putus. Alur informasi antar kejadian. Garis tidak terputus. Urutan dari satu kejadian atau aktivitas ke yang berikutnya. Catatan. Memberikan acuan bagi pembaca pada diagram atau dokumen lain untuk memperincinya Sumber : Dasaratha V Ramadan Federick L Jones ( 2008 : 111) 4.11 Analisis Pengembangan Sistem 4.11.1 SWOT Analysis Menurut Rangkuti, Freddy (1997), “Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur–unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur–unsur eksternal, yaitu peluang dan ancaman.” Menurut Wibisono, Agus (2010), “Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats.” Analisis SWOT adalah metode yang paling sering digunakan dalam mengevaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis
  • 22. 22 SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah. 1. Strengths (kekuatan) Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. 2. Weakness (kelemahan) Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. 3. Opportunities (peluang) Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar. 4. Threats (ancaman) Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
  • 23. 23 4.12 Metode Pengembangan Sistem Menurut Supriyanto, aji prototyping adalah ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya. 4.12.1 Tahapan-tahapan Prototyping Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut: Gambar 1.2 Tahapan Prototyping 1. Pengumpulan kebutuhan Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
  • 24. 24 2. Membangun prototyping Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output). 3. Evaluasi prototyping Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2, dan 3. 4. Mengkodekan sistem Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai. 5. Menguji sistem Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode White Box dan Black Box. 6. Evaluasi Sistem Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sesuai dengan yang diharapkan. Jika ya, langkah 7 dilakukan, jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5. 7. Menggunakan sistem Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan .
  • 25. 25 4.12.2 Keunggulan prototyping Keunggulan dari prototyping adalah sebagai berikut : 1. Komunikasi antara analis dan pemakai membaik. 2. Analis dapat langsung mengerti kebutuhan pemakai. 3. Melibatkan peran aktif pemakai. 4. Spesialis informasi dan pemakai menggunakan sedikit waktu dalam mengembangkan sistem. 5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya. 5. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat-alat baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak, berikut penjelasannya: 5.1 Perangkat Keras Spesifikasi minimal perangkat keras yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: Semakin tinggi spesifikasi hardware yang digunakan maka semakin baik. 1. Processor AMD Dual-Core 1.333 GHz 2. Memory RAM 2 GB 3. Harddisk 320 GB 4. Monitor 11.5 inchi, dengan resolusi 1366 X 768 5. Keyboard 6. Mouse
  • 26. 26 5.2 Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Sistem Operasi Microsoft Windows 7 2. Database MySQL 3. Borland Delphi 7.0 5.3 Jalannya Penelitian Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Wawancara (Interview) Metode wawancara yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan bagiannya untuk memperoleh informasi. Wawancara dilakukan dengan staf bagian perlengkapan dan gudang pada PT Lautan Teduh Interniaga yaitu mengenai proses berjalannya pengolahan data persediaan perlengkapan kendaraan bermotor. 2. Metode Pengamatan ( Observasi ) Mengadakan pengamatan dan mempelajari sistem yang digunakan di lingkungan sistem atau perusahaan yang sedang diteliti. Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan gambaran yang jelas mengenai perusahan atau instasi yang sedang diteliti.
  • 27. 27 3. Dokumentasi Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen baik yang berada di perusahaan ataupun yang berada di luar perusahaan, yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas. 5.4 Variabel Permasalahan untuk melakukan perbaikan terhadap sistem informasi, terlebih dahulu harus dipahami dengan jelas sistem yang ada sekarang dan yang di hadapi. Setelah itu sasaran dan kebutuhan sistem di masa yang akan datang. Perancangan dan Analisis Sistem Informasi persediaan perlengkapan kendaraan bermotor pada PT Lautan Teduh yang sedang berjalan sudah diterapkan ke program aplikasi namun masih ada kelemahan yaitu masih menggunakan lembar- lembar kerja dari Microsoft Excel dan data ini terkendala pada lembar kerja yang terlalu banyak, jika terjadi selisih kesalahan pada data akan memerlukan waktu yang cukup lama dalam perbaikan data sampai di dapat kan sebuah nilai yang benar dan dapat di pertanggung jawabkan. Selanjutnya keakuratan antara data perlengkapan, data unit, stok fisik perlengkapan dan stok fisik unit yang di harapkan tidak adanya selisih antara unit dan perlengkapan. Guna menunjang kelancaran, kecepatan, dan ketepatan proses perancangan dan analisis sistem pengolahan data persediaan perlengkapan kendaraan bermotor pada PT Lautan Teduh Interniaga maka di butuhkan pengembangan sistem dengan menambahkan cetak stok perlengkapan pada aplikasi sistem persediaan perlengkapan kendaraan bermotor.
  • 28. 28 5.5 Analisis Hasil Penulis melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara, yang langsung bertanya pada pihak terkait PT Lautan Teduh Interniaga, serta melakukan pengamatan dan pencatatan langsung. Mempelajari seputar sistem yang berjalan saat ini dan melakukan dokumentasi dengan membaca, mencatat, dan mengutip data-data secara teoritis dari buku-buku dan internet sebagai landasan penyusunan penelitian. Bila investigasi dan analisis telah dilakukan maka penulis melanjutkan pada tahapan desain. 5.6 Analisis SWOT Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah singkatan dari, S adalah STRENGHT atau Kekuatan, W adalah WEAKNESS atau Kelemahan, O adalah OPPORTUNITY atau Kesempatan, dan T adalah THREAT atau Ancaman. Teori analisis SWOT ini akan diterapkan dalam analisis dan perancangan sistem Pengolahan Data Persediaan Perlengkapan Kendaraan pada PT Lautan Teduh Interniaga. Adapun hasil dari analisis SWOT pada PT Lautan Teduh Interniaga adalah sebagai berikut : a. Strenght (Kekuatan) 1. Adanya dukungan dari pihak manajemen untuk pengembangan teknologi informasi di PT Lautan Teduh Interniaga dengan memasukan kebutuhan teknologi informasi (sarana dan pelatihan) dalam anggaran keuangan. 2. Tersedianya fasilitas teknologi informasi yang memadai memungkinkan pelayanan dapat diatasi dengan menggunakan ‘Computerized System’.
  • 29. 29 3. Semua unit–unit komputer sudah terhubung dalam suatu jaringan LAN. b. Weakness (Kelemahan) 1. Akses jaringan internet masih terbatas dan relatif lambat. 2. Kurangnya pemanfaatan pelayanan teknologi informasi yang telah dikembangkan sebelumnya. 3. Sumber daya manusia yang berbasis kompetensi teknologi informasi jumlahnya masih kurang. c. Opportunity (Kesempatan) 1. Dengan kurangnya sumber daya manusia dalam bidang Teknologi Informasi, maka perlu diadakan pelatihan bagi karyawan sehingga nantinya dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul. 2. Pengembangan sistem untuk mengatasi permasalahan dalam sistem persediaan perlengkapan kendaraan bermotor. d. Threat (Ancaman) 1. Pada era saat ini persaingan menjadi sangat ketat, termasuk dari segi pelayanan pendistribusian unit kepada konsumen, semakin ketatnya persaingan maka harus diperlukan upaya aktif dari perusahaan untuk terus melakukan strategi dalam memenangkan persaingan. 2. Konsumen terkadang mengeluh dengan tidak lengkap nya perlengkapan yang ada pada unit motor. Dari narasi di atas dapat dipetakan dalam tabel perbandingan seperti di bawah ini:
  • 30. 30 Tabel. 1.4 SWOT Data Dasar STRENGTH OPPORTUNITY 1. Adanya dukungan dari pihak manajemen untuk pengembangan teknologi informasi di PT Lautan Teduh Interniaga dengan memasukan kebutuhan teknologi informasi (sarana dan pelatihan) dalam anggaran keuangan. 2. Tersedianya fasilitas teknologi informasi yang memadai memungkinkan pelayanan dapat diatasi dengan menggunakan ‘Computerized System’. 3. Semua unit–unit komputer sudah terhubung dalam suatu jaringan LAN. 1. Dengan kurangnya sumber daya manusia dalam bidang Teknologi Informasi, maka perlu diadakan pelatihan bagi karyawan sehingga nantinya dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul. 2. Pengembangan sistem untuk mengatasi permasalahan dalam sistem persediaan perlengkapan kendaraan bermotor. WEAKNESS THREAT 1. Akses jaringan internet masih terbatas dan relatif lambat. 2. Kurangnya pemanfaatan pelayanan teknologi informasi yang telah dikembangkan sebelumnya. 3. Sumber daya manusia yang berbasis kompetensi teknologi informasi jumlahnya masih kurang. 1. Pada era saat ini persaingan menjadi sangat ketat, termasuk dari segi pelayanan pendistribusian unit motor kepada konsumen. Dengan semakain ketatnya persaingan maka harus diperlukan upaya aktif dari perusahaan untuk terus melakukan strategi dalam memenangkan persaingan. 2. Konsumen terkadang mengeluh dengan tidak lengkap nya perlengkapan yang ada pada unit motor. 5.6.1 Analisa Matrik SWOT Metode Matrik SWOT ini dapat mengambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis, yaitu: 1. Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
  • 31. 31 2. Strategi ST Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. 3. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada, dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 4. Strategi WT Strategi ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat definsif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Tabel perbandingan SWOT untuk kategori Matrik SWOT dapat dilihat pada tabel 1.5 di bawah ini:
  • 32. 32 Tabel 1.5 SWOT Matrix INTERNAL EKSTERNAL STRENGTH (S) WEAKNESS (W) 1. Adanya dukungan dari pihak manajemen untuk pengembangan teknologi informasi di PT Lautan Teduh Interniaga dengan memasukan kebutuhan teknologi informasi (sarana dan pelatihan) dalam anggaran keuangan. 2. Tersedianya fasilitas teknologi informasi yang memadai memungkinkan pelayanan dapat diatasi dengan menggunakan ‘Computerized System’. 3. Semua unit–unit komputer sudah terhubung dalam suatu jaringan LAN. 1. Akses jaringan internet masih terbatas dan relatif lambat. 2. Kurangnya pemanfaatan pelayanan teknologi informasi yang telah dikembangkan sebelumnya. 3. Sumber daya manusia yang berbasis kompetensi teknologi informasi jumlahnya masih kurang. O P P O R T U N I T Y (O) 1. Dengan kurangnya sumber daya manusia dalam bidang Teknologi Informasi, maka perlu diadakan pelatihan bagi karyawan sehingga nantinya dapat mengatasi permasalahan- permasalahan yang timbul. 2. Pengembangan sistem untuk mengatasi permasalahan dalam sistem persediaan perlengkapan kendaraan bermotor. Strategi SO 1. Meningkatkan produktifitas dengan meminimalkan biaya pengembangan teknologi informasi. 2. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi yang ada. Strategi WO 1. Meningkatkan kesiapan sumber daya teknologi. 2. Perlu dilakukan penambahan karyawan yang konsumsinya difokuskan ke Teknologi Informasi. 3. Meningkatkan sumber daya manusia. T H R E A T (T) 1. Pada era saat ini persaingan menjadi sangat ketat, termasuk dari segi pelayanan pendistribusian unit motor kepada konsumen. Dengan semakain ketatnya persaingan maka harus diperlukan upaya aktif dari Perusahaan untuk terus melakukan strategi dalam memenangkan persaingan. 2. Konsumen terkadang mengeluh dengan tidak lengkapnya perlengkapan yang ada pada unit motor. Strategi ST 1. Mengembangkan pemasaran/penyampaian informasi secara online. 2. Meningkatkan kehandalan operasional. Strategi WT 1. Meningkatkan pemanfatan teknologi terutama berbasis internet. 2. Mengembangkan pelayanan teknologi yang ada, sehingga tidak ada lagi kesalahan dalam pencetakan Stok Laporan Perlengkapan.
  • 33. 33 5.7 Mengembangkan Prototype Rancangan sistem baru diharapkan dapat mengatasi kelemahan yang terjadi pada sistem lama, rancangan tersebut ditampilkan dalam Use Case Diagram, Aktivity Diagram, Class Diagram . 5.8 Use Case Diagram Pada diagram ini terdapat tiga aktor yang merupakan pengguna sistem yaitu Staf Bagian Perlengkapan, Kepala Gudang, dan Staf Admin Gudang. Berikut ini adalah tugas dari Staf Bagian Perlengkapan yaitu login untuk input data perlengkapan, input data motor, input data perlengkapan masuk, input data dealer, input data perlengkapan keluar, cetak laporan stok perlengkapan. Sedangkan tugas Kepala Gudang adalah login, melihat laporan stok perlengkapan, dan menerima cetak laporan stok perlengkapan untuk di tanda tangani. Tugas admin gudang adalahh menerima cetak laporan stok perlengkapan yang sudah di tanda tangani kepela gudang untuk di arsipkan. Berikut ini adalah gambar Use Case Analisis dan Perancangan Sistem Pengolahan Data Persediaan Perlengkapan Kendaraan Bermotor pada PT Lautan Teduh Interniaga.
  • 34. 34 Gambar 1.3 Use Case Analisis dan Perancangan Sistem Pengolahan Data Persediaan Perlengkapan Kendaraan Bermotor pada PT Lautan Teduh Interniaga
  • 35. 35 5.9 Use Case Description Use Case Description Analisis dan Perancangan Sistem Pengolahan Data Persediaan Perlengkapan Kendaraan Bermotor pada PT Lautan Teduh Interniaga dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.6 Use Case Description Analisis dan Perancangan Sistem Pengolahan Data Persediaan Perlengkapan Kendaraan Bermotor pada PT Lautan Teduh Interniaga. Nama Use Case Analisis dan Perancangan Sistem Pengolahan Data Persediaan Perlengkapan Kendaraan Bermotor pada PT Lautan Teduh Interniaga Tipe Use Case Persyaratan Bisnis : ID Use Case UML-KLS001 Prioritas Tinggi Sumber PT Lautan Teduh Interniaga Pelaku Bisnis Utama PT Lautan Teduh Interniaga Pelaku Partisipan  Ekspedisi  Admin Gudang  Bagian Perlengkapan  Kepala Gudang Stakeholder yang berminat lain - Bank Deskripsi Use Case ini mendeskripsikan proses analisis dan perancangan sistem pengolahan data persediaan perlengkapan kendaraan bermotor pada PT Lautan Teduh Interniaga. Pada bagian perlengkapan PT Lautan Teduh Interniaga ini laporan dan pencetakan stok perlengkapan masih menggunakan semi komputerisasi. Maka sistem yang saya buat ini memudahkan bagian akademik dalam pencetakan laporan stok perlengkapan yang efektif. Prakondisi Individu Sasaran Use Case ini diawali saat Perlengkapan Kendaraan Bermotor dan unit motor masuk. Bidang khas suatu event Kegiatan Pelaku Respons Sistem Langkah 1: Ekspedisi membawa surat jalan dari YIMM dan di beikan ke staff bagian perlengkapan. Langkah 4 : Sistem merespons login dan password. Langkah 6 : Sistem
  • 36. 36 Langkah 2: Bagian perlengkapan mengecek kelengkapan surat jalan. Langkah 3: Bagian perlengkapan login dengan memasukan password. Langkah 5: Bagian Perlengkapan menginputkan data Perlengkapan. Langkah 7: Bagian perlengkapan menginputkan data motor. Langkah 9: Bagian perlengkapan menginputkan data perlengkapan masuk. Langkah 11 : Bagian admin gudang memberikan DO SJ dari Dealer untuk pengeluaran perlengkapan kepada bagian perlengkapan. Langkah 12 : Bagian perlengkapan menginputkan data dealer. Langkah 14 : Bagian Perlengkapan menginputkan data perlengkapan keluar. Langkah 16: Bagian Perlengkapan mencetak laporan stok perlengkapan sebanyak 2 rangkap dan di berikan ke kepala gudang untuk di tanda tangani Langkah 17: Kepala gudang menandatangani laporan stok perlengkapan sebanyak dua rangkap dan di berikan ke bagian perlengkapan dan admin gudang untuk di arsipkan. merespons penginputan data perlengkapan dan disimpan ke dalam database. Langkah 8 : Sistem merespons penginputan data motor. Langkah 10 : sistem merespons penginputan data perlengkapan masuk. Langkah 13 : Sistem merespons penginputan data dealer. Langkah 15 : Sistem merespons penginputan data perlengkapan keluar. Bidang Alternatif Alt-Langkah 16 : Apabila ketika penginputan data sama, maka sistem akan merespon bahwa data sudah ada. Kesimpulan Use-Case ini menyimpulkan bahwa bagian perlengkapan dapat dengan mudah melakuan pencetakan laporan laporan stok perlengkapan, sehingga pengolahan data perlengkapan pun dapat dilakukan dengan cepat. Aturan Bisnis Ketika menginputkan data perlengkapan masuk maupun perlengkapan keluar harus sama dengan data jenis motor,
  • 37. 37 sehingga ketika motor akan dikirim tidak terjadi selisih atau kekeliruan antara jenis motor dengan perlengkapannya. Batasan dan Spesifikasi Implementasi Use Case ini dibuat hanya pada proses penginputan data perlengkapan, data motor, data perlengkapan masuk, data dealer, data perlengkapan keluar, dan cetak laporan stok perlengkapan. Asumsi - Masalah Terbuka 1. Pencetakan laporan stok perlengkapan masih menggunakan microsoft exel. 5.10 Activity Diagram Activity diagram Analisis dan Perancangan Sistem Pengolahan Data Persediaan Perlengkapan Kendaraan Bermotor pada PT Lautan Teduh Interniaga dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.7 Activity diagram Analisis dan Perancangan Sistem Pengolahan Data Persediaan Perlengkapan Kendaraan Bermotor pada PT Lautan Teduh Interniaga. Pelaku Aktivitas Ekspedisi Kejadian : Membawa surat jalan 1. Membawa surat jalan dari YIMM dan memberikannya kepada staff perlengkapan. Staf Perlengkapan Kejadian : Menerima surat jalan dari ekspedisi 2. Mengecek kelengkapan surat jalan. 3. Jika lengkap maka mengentri data perlengkapan masuk. 4. Jika perlengkapan tidak lengkap maka surat jalan di berikan kembali kepada Ekspedisi untuk dilengkapi. 5. Mengentri data motor. 6. Mengentri data perlengkapan. 7. Menerima DO SJ surat jalan pengeluaran perlengkapan dari admin gudang. 8. Mengentri data dealer. 9. Mengentri data perlengkapan keluar. 10. Mencetak laporan stok perlengkapan sebanyak dua rangkap dan di berikan kepada kepala gudang untuk di tandatangani. 11. Menerima laporan stok perlengkapan yang sudah di
  • 38. 38 tanda tangani kepala gudang. Bagian Admin gudang Kejadian : memberikan DO SJ dari dealer kepada staf perlengkapan 12. Memberikan DO SJ dari dealer pengeluaran perlengkapan kepada staf perlengkapan. 13. Menerima laporan stok perlengkapan yang sudah di tanda tangani kepala gudang. Kepala Gudang Kejadian : Menerima Laporan stok perlengkapan 14. Menerima laporan stok perlengkapan sebanyak dua rangkap untuk di tanda tangani dan di berikan kepada staf perlengkapan dan admin gudang untuk di arsipkan.
  • 39. 39 Gambar 1.4 Activity diagram Analisis dan Perancangan Sistem Pengolahan Data Persediaan Perlengkapan Kendaraan Bermotor pada PT Lautan Teduh Interniaga
  • 40. 40 Keterangan : SJ : Surat Jalan YIMM : Yamaha Indonesia Motor Manufacturing DO : Delivery Order 5.11 Class Diagram Gambar 1.5 Class Diagram dari Analisis dan Perancangan Sistem Pengolahan Data Persediaan Perlengkapan Kendaraan Bermotor pada PT Lautan Teduh Interniaga tetap mempunyai keterkaitan antara satu class dengan class yang lain. Keterangan : - DO : Delivery Order
  • 41. 41 6. Jadwal Penelitian Tabel 1.8 Penjadwalan Penelitian No Nama Kegiatan Tahun 2013 Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Wawancara 2 Observasi 3 Tahap Prototype 4 Pengumpulan Kebutuhan 5 Membangun Prototype 6 Evaluasi Prototype 7 Mengkodekan Sistem 8 Menguji Sistem 9 Evaluasi Sistem 10 Menggunakan Sistem
  • 42. 42 DAFTAR PUSTAKA Fathansyah, 2002, Buku Teks Komputer Basis Data, Informatika, Bandung. Firmansyah, Feri, 2010, Sistem Informasi Pengolahan Data Perpustakaan pada yayasan Badan Pengurus Indoenesia. Ichwan, M, 2011, Pemrograman Basis Data : Delphi 7 dan My SQL, Informatika, Jakarta. Jogiyanto, HM., 2005, Analisis Dan Desain Pendekatan Terstruktur Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Ofset, Yogyakarta. Ladjamuddin, Bin Al-Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Gudang Ilmu. LPK Wahana, 2009, Microsoft Visio 2007, Andi Ofset, Yogyakarta. Maretha, Priska, 2010, Sistem Informasi Manufactur Persediaan pada CV. Surya Mas Indah Lestari Palembang. Munawar, 2005, Pemodelan Visual dengan UML, Graha Ilmu, Bandung. Munawaroh, Siti, 2006, Sistem Informasi Persediaan Barang pada Universitas Stikubank Semarang. STMIK. 2011. Buku Panduan Penulisan Praktek Kerja Lapangan (PKL), Tugas Akhir, Proposal dan Skripsi. Teknokrat. Bandarlampung. Rangkuti, Freddy, 1997, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sawitri, Dewi, 2005, Perancangan Sistem Informasi Manajemen Persediaan Barang “Electrolux Authorized Service CV. Momentum Teknik.
  • 43. 43 Supriyanto, Aji, 2010, Pengantar Teknologi Informasi, Salemba Susanto, Azhar, 2004, Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya, Graha Ilmu, Bandung. Sutabri, Tata., 2005, Sistem Informasi Manajemen, Andi, Yogyakarta. Sutanta, Edhi, 2011, Basis Data dalam Tinjauan Konseptual, Andi Ofset, Yogyakarta. Tim Pimapena, 2006, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Gitamedia Proses. Yuniarti, Cici, 2009, Sistem Pengolahan Transaksi Penjualan, Pembelian, dan Persediaan Sparepart Motor pada CV. Savira Laju Prima